Jumat, 23 Oktober 2009

CATATAN HARIAN BU LINDA :)

CATATAN HARIAN BU LINDA

CERPEN PERTAMA DI BLOGGER AKU..

Ibu Linda Setyowati, seorang guru B. Bnggris di sebuah SMA negeri di kawasan Surabaya ini mempunyai kebiasaan unik. Bukan kebiasaan menghafal kamus atau bermain scrabble di kamar mandi, melainkan beliau selalu membawa buku kecil berukuran 15 x 20 cm di dalam sakunya.

Pagi itu ibu linda yang biasa dipanggil Mrs. Lin kembali menjalani aktifitasnya sehari-hari sebagai seorang guru. Dengan menggunakan kacamata berlensa tebal dan bermerek jadul, bu Linda tetap saja PD menerangkan materi “you are not alone” kepada siswa kelas XII IPA 2. Selagi ada peluang kosong Mrs. Lin mengambil buku bersampul merah keabu-abuan dari sakunya. Karena ini bukan kegiatan yang asing baginya. Murid Mrs. Lin tetap saja konsen mengerjakan tugas yang diberikan beliau. Hanya sebagian saja yang bergosip tanpa sepengetahuan beliau.

“Nez, kamu penasaran ga’ che sama buku yang selalu dibawa oleh mrs. Linda? Lumayan lucu, tapi warna sampulnya jadul. Sama kaya stylenya. Kira – kira isinya apa ya?” ucap pelan Dinar pada Inez sahabatnya.

“Meneketehe, mungkin cuma catatan hutang atau vocab gaul b. inggris. Ehm mungkin nama – nama cowok ganteng yang jadi inceran” sahut

“huzz.. ngawur kamu, tapi mungkin aja!!”

”Inez, Dinar have you finished ??”

“Hah.. no no no.. eh not yet mrs. Lin.” Sontak Inez kaget melihat mrs. Linda ada disampingnya.

Jam pelajaran pun berakhir. Ibu Linda kembali ke ruang guru untuk santai sejenak. Menjadi seorang guru memang menyenangkan saat bertemu dengan murid – murid yang bisa membuat hidup kita jadi lebih berwarna. Ada kala mereka membuat senyum menjadi tangis atau bahakan sebaliknya. Ada kala mereka membuuat kita menang untuk berfikir atau kalah saat bermain.

“Dinar, kamu mencari siapa?” Tanya Mrs. Linda pada Dinar yang tengak – tengok di ruang guru.

“Dinar mau mencari Mrs. Lin!! Biasa MrS. Mau ngelanjutin cerita yang kemarin.“ Jawab Dinar dengan tegas.

“Oww.. Kamu tunggu saja di meja Mrs Lin, wait a moment. Mrs. Lin mau ke toilet dulu!!” Jawab Mrs. Lin.

Dinar sering sekali menceritakan sesuatu pada Mrs. Lin. Entah itu menyangkut masalah pribadinya, masalah pelajaran atau masalah keluarganya yang hampir saja akan berpisah. Mungkin disaat seperti inilah seorang guru bisa berperan selayaknya seorang teman. Dimana dia bisa ikut membaur dengan murid – muridnya tanpa pandang usia. Dimana dia bisa menjadi sandaran bagi siapapun yang membutuhkan tanpa pandang jabatan. Memberikan solusi terbaik dan selalu membuat siapapun nyaman berada didekatnya.

Siang itu, saat jam sekolah Mrs. Lin pulang lebih awal dari biasanya. Mungkin lelah dan penat yang dia rasakan. tapi sebisa mungkin beliau selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di bidang yang digelutinya. Sampainya dirumah beliau langsung mengambil buku catatan itu. Di rogohlah saku bajunya. Aneh, buku itu tidak ada ditempat biasanya, usahanya mencari ditempat lain. Diambilnya tas yang tadi dia bawa ke sekolah. Dan hasilnya nihil. Dimana buku catatan itu, dimana!! Mungkin hanya kata – kata itu yang tersirat dalam benaknya.

”Sekolah.. Apa mungkin tertinggal di meja sekolah??” tanyanya pada diri sendiri.

”Aku harus kembali!!”

Cepat – cepat Mrs. Lin mengambil kunci sepedanya. Tak pedulikan panas yang menyengat. Tak pedulikan bahwa ia lupa mengenakan jaket pelindung.

Dicarinya buku itu di atas meja. Namun apa yang ia temukan, hanya setumpuk buku yang tak dia inginkan dan segenggam keputusasaan karena hilangannya sang buku sejati. Berjalanlah ia dengan sikap yang tidak seperti biasanya. Dilewatinya gedung – gedung kelas dengan hati yang masam. Entah kemana ia akan berjalan, entah kemana ia akan melepaskan kesedihannya. Mungkin ini saatnya ia harus melupakan semua masalalu yang sampai sekarang masih ia harapkan.

Sampainya di sebuah taman di belakang sekolah, ia mendengar seseorang membacakan puisi yang tidak asing baginya.

Tak pernah aku harapkan sebenarnya

Tak pernah aku minta sebelumnya

Dia pergi begitu cepat

Meninggalkanku bagai kilat

Tak ingatkah kau dulu pernah berjanji

Untuk selalu setia menemani

Tak ingkatkah dulu kau pernah berkata

Tuk slalu ada hingga ku menutup mata”

”Cukup Dinar!! Jangan kamu teruskan!!” Bentak Mrs. Linda pada Dinar sambil mengambil buku itu.

”Maaf sebelumnya Mrs. Kenapa ibu tidak pernah cerita pada kami. You are not alone, itu yang ibu pernah ajarkan pada kami. Ibu slalu mengajarkan kami untuk slalu bisa menganggap ibu sebagai sahabat yang bisa dijadikan tempat sebagai sharing, caring and understanding. Tapi kenapa ibu tidak pernah berbagi kesedihan pada kami, minimal dengan saya. Saat orang tua saya hampir berpisah, hanya ibu yang selalu memberikan support dan dukungan” ucap panjang lebar Dinar.

”Cukup!! Puas kamu membuat ibu semakin sedih” bentakan kedua Mrs. Linda pada Dinar.

Mungkin pelukanlah yang bisa membuat hati Mrs. Lin tenang. Membuat ia bisa meluapkan segala kesedihannya.

”Dulu ibu pernah akan bahagia, ketika ada seseorang yang benar – benar dengan tulus mencintai ibu akan menikahi ibu. Tapi semua itu berakhir begitu saja. Sesaat setelah dia menunjukkan gaun pengantin untuk ibu, dia pergi dan tak akan pernah kembali lagi. 2 tahun yang lalu, kecelakaan itu telah merenggut nyawanya. Kecelakaan itu juga yang telah merenggut kebahagiaan kami. Pernikahan yang akan kami laksanakan seminggu lagi hanya tinggal kenangan. Catatan ini menjadi catatan terakhir yang dia tinggalkan di dalam catatan ini tertuang seberapa besar rasa cinta yang tak pernah bisa dia ungkapkan.” cerita ibu linda diwarnai sesak tangis.

Kehilangan seseorang yang sangat kita sayangi memang menjadi sesuatu yang sulit untuk kita lupakan. Namun masalalu tidak harus menjadi acuan menutup diri, melainkan ajang dimana kita bisa memulai khidupan baru dengan kembali menghargai waktu kita bersama orang – orang yang masih mengharapkan kita. ”Ingat bahwa sesungguhnya kita tidak pernah kehilangan, melainkan dia hanya berpindah tempat. Di tempat yang kekal nan abadi disana”....

5 komentar:

  1. Q hrap km bkn jadi sprti Mrs. Lin!! MASIH ADA HARI ESOK!!! N gagh boleh sedih terlalu larut untuk memikirkan Some One!!!

    BalasHapus
  2. hehehehehe..........!!!!!!!!!!!
    tpi hen kyaknya yg jdi mrip Mrs. Linda tu yag bwt cerpen deh!!!???

    n sdikkit kritik bwt dista,,, ktanya mw brubah kan??? cba tuk tdak di bawa mslah pribadi ke suasana skul yaw!!! biar temen2 gak jdi plampiasan!!! lampiasin di sni za!!!

    BalasHapus
  3. ea.. tp terkadang nak2 suka mancing che..

    BalasHapus