Selasa, 29 Desember 2009

Sabtu, 26 Desember 2009

BUKAN YANG KU KENAL

Cerpen kedua di blog ini.
catatan harian dista yang kembali kelam..
Larut dalam kesedihan yang belum bisa aku kendalikan


Beranjak dari malam yang selalu penuh arti untukku. Meski tak pernah aku menjajaki keindahan dunia malam. Menerjang pagi yang selalu ada matahari. Ayo bangun! Sorak pada diriku sendiri. Aku belum sholat. Wah gawat! Bisa-bisa Tuhan marah padaku.
Ketakutan pada-Nya memang selalu ada. Tapi tak selalu membuat garang pelaku yang merugikan.
"Cepat ganti baju" bapak berucap kepadaku dengan membetulkan tali sepatunya yang tak karuan.
"Mau kemana?" balik ku bertanya.
"Jangan sia-siakan pagi ini hanya dengan selimut baumu itu. Hah ayo cepat!!"
Aneh fikirku. Apa ini terapi untuk menyembuhkan penyakit bengek yang aku derita selama 7 tahun belakangan ini. Sial, aku jadi gagal dengerin rudi nyapa kanca muda. Padahal pagi ini radio aktif bagi-bagi uang. Lumayan buat nambah uang saku.
"Siap" gayaku mengangkat tangan selayaknya hormat kepada sang saka.
Jarang aku jalan-jalan berdua bersama bapak. Biasanya dia lebih enak nonton tipi. Berita di tv pemerintah yang sering aku bilang ah... negara ini makin keren saja. Mencuri 3 kakao saja bisa masuk berita utama, kalah dengan mereka yang mencuri uang negara bertriliyunan rupiah.
Seperempat jogging, nafasku sudah ngos-ngosan. Masih lumayan daripada lumanyun. Dibanding dengan upacara setiap hari senin. Seperempat jalannya upacara saja aku sering pingsan. Dan sekarang sudah mendapat catatan keras kalau Dista Ayu kelas XII IPA 1 tidak boleh mengikuti kegiatan keras seperti upacara.
"telephon siapa pak?" tanyaku sambil mengusap keringat di leherku.
"bapak yakin kamu sudah dewasa, sudah bisa mengerti apa yang seharusnya akan terjadi" dengan mencoba menelpon seseorang beberapa kali.
Peduli apa aku pada orang yang akan dia telephon. Biasanya juga dia tak pernah peduli dengan siapa-siapa yang sekarang menjadi temanku.
"halo.. Ma sudah bangun?"
Samar terdengar, mungkin ayah menelphon mamad. Pegawainya di CV. Bumi Pertiwi. Huft .. Capek. Berhenti sambil minum susu anget di warung langganan enak juga. Ada molen selai coklat. Wah mantap. Paling mahal paling cuma bayar 3 ribu.
"Ada seseorang yang ingin bicara padamu" sambil menyodorkan hp standart seharga 250 ribu padaku.
"Siapa?" tanyaku ringan.
Mamad pengen ngomong apa? Pasti dia hanya ingin menggangguku dengan rayuan-rayuan yang tak jelas. Bilang aku cantik, lucu, dan selalu bisa membuat mimpi indah di dalam tidurnya. Hahaha, guyonan dalam hati kecilku.
"Hallo, moshi moshi mamad san.. dijemur di proyek ya!! Kasihan. Selamat merayakan natal ya. Semoga mendapatkan berkah dari Tuhan" nyerocos layaknya pembawa berita di pojok kampung.
"Selamat pagi dista"
"Pagi, siapa ini? Maaf tadi aku fikir anda Mamad pegawainya bapak"
"Ini Susanti" suara lemah lembut memperlihatkan usianya yang belia.
"Ow.. ada yang bisa saya bantu?" tanyaku sopan mengganggapnya seperti teman-teman bapak yang lain.
Banyak sekali yang dia tanyakan, tentang sedekat apa hubunganku dengan bapak, aku sekolah dimana, besok mau ngelanjutin dimana, dan lain-lain yang pokoknya bisa dianggap buanyak. Pertanyaan yang wajar. Dan tidak terlalu susah untuk aku jawab.
Aku kembalikan hp itu pada yang punya. Sekali lagi siapapun dia aku tak mau peduli. Lebih penting susu ini yang kalau tidak segera diminum bisa jadi anyep. Sruput!! Hahaha... jangan sampai tersedak karena terdesak.
"Dia sayang sekali pada bapak, dia juga pekerja keras"
"Ibu memang pekerja keras pak, sampai sering ke dokter gara-gara kecapekan".
"Bukan ibu, tapi dia. Tante Susanti"
"Ow..lalu?"
"Maafkan bapak, bapak tetap sayang kalian. Kalian penting buat bapak. Dista, bimo, dan ibu tetap akan ada disamping bapak"
Apa maksud dari semua ini. Aku memang anak yang Plele'an. Tak pernah pedulikan apa yang tak penting buatku. Tapi ini.. Aku fikir ini hanya angin belaka yang sempat terdengar di telingaku. Aku fikir ini hanya akan jadi tulisan yang berjudul "Ketika Ayahku Berpindah ke Lain Hati". Ternyata ini nyata. Bukan lirik belaka.
Sebutan Ma itu bukan untuk Mamad tapi untuk dia yang dipanggil mama. Sontak tubuhku seperti dihimpit besi. Sakit. Tapi tak bisa aku menangis di depannya. Tak bisa aku untuk bilang aku tak terima dengan semua ini. Menjadikan ini sebagai penyakit pribadi dan hanya aku yang rasa. Hanya aku yang tahu. Bapakku brengsek. Kata kotor yang selalu terucap semenjak kejadian itu. Seberapapun dia menyogokku dengan uang spp, uang les, beli pulsa, dan uang apalah itu. Semua tak bisa mengganti rasa sakitku. Yang aku lakukan sekarang hanya memendam rasa ini, dan tak ingin ibu merasakan sakit yang aku rasa juga.
Haruskah aku menampar bapakku sendiri. Tak mungkin itu ku lakukan. Sekarang aku hanya diam disini. Menunggu apa yang akan terjadi nanti. Percuma jika aku menyuruhnya untuk berhenti. Tahta itu tak berpihak padaku. Usia dan jabatannya membuat aku harus tunduk.

Jumat, 30 Oktober 2009

Awal Semester yang Menyedihkan :'(

3 KALI dalam sepekan, gagal yang selalu membuatku shok.. Entah apa yang terjadi padaku! Seolah semua berubah!! Apa yang terjadi padaku saat ini.. Apa yang harus aku lakukan!! Semua begitu cepat.. Seperti terbalik tanpa rambu!!

Maafkan aku my self.. Apa usahaku kali ini kurang, Apa otakku yang perlu dicuci kembali.. Jika aku berhak meminta, Pastiaku aku akan meminta "kembalikan keberuntunganku" Kembalikan semuanya seperti dulu lagi..

Saat ini aku tidak bisa dibanggakan, Saat ini aku tidak bisa dianggap hebat oleh diriku.. Tuhan mungkin ingin menguji kesabaranku.. Tuhan mungkin ingin memberi warna baru dalam hidupku.. Tapi mengapa dengan cara yang seperti ini..

Aku harus menata ulang semua jadwal kehidupanku.. Jadwal dimana aku bisa kembali normal menemmukan semua imajinasi yang sempat hilang. Aku yakin semua pasti kembali.. Tuhan beri aku waktu, Aku ingin semua kembali..

Sabtu, 24 Oktober 2009

Merawat Furniture Berbahan Kayu



Furnitur kayu yang terdapat di dalam rumah seperti meja, kursi, dan lemari merupakan pilihan yang tepat untuk menciptakan suasana yang hangat dan nyaman bagi penghuninya.

Selain itu, nuansanya yang alami dan klasik apabila disesuaikan dengan nuansa ruangan akan memberikan sentuhan keanggunan pada interior ruangan. Tak ayal, Anda akan semakin merasa betah untuk menghabiskan waktu di rumah.

Namun, merawat furnitur ternyata juga membutuhkan ketelatenan. Apalagi di musim hujan seperti sekarang ini, jamur dan udara lembab kerap menjadi ancaman utama bagi furnitur kayu, kotoran dan debu pun lebih cepat menumpuk. Bila hal ini diabaikan terus-menerus, maka cepat atau lambat tampilan furnitur Anda akan rusak dan tidak sedap dipandang. Untuk menghindari hal ini, biasakan sejak dini untuk merawat dan melindungi furnitur kayu Anda yang berharga.

Cara yang paling sederhana adalah membersihkan debu dan kotoran yang menempel pada permukaan furnitur Anda minimal seminggu sekali. Gunakan kain yang lembut agar tidak menggores permukaan furnitur. Untuk bagian yang sulit terjangkau terutama di bagian ukiran, gunakan kuas kecil untuk membersihkannya. Bila Anda ingin hasil yang lebih maksimal, sebulan sekali semprotkan lapisan wax atau cairan perawat mebel pada furnitur yang telah dibersihkan, lalu ratakan dengan lap kain.

Niscaya furnitur kayu Anda akan selalu tampak bersih dan mengkilap seperti baru.
Untuk menjaga keindahan warna furnitur kayu, usahakan agar tidak meletakkan furnitur di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari lambat laun dapat membuat warna furnitur menjadi pudar dan merusak lapisan permukaannya.

Lampirkan alas bila Anda ingin meletakkan benda di atas furnitur, dan jangan biasakan menggeser benda di atasnya. Pelindung minuman panas dan dingin juga sebaiknya digunakan bila ingin meletakkan minuman di atas meja kayu.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tergoresnya lapisan permukaan furnitur.
Agar furnitur awet dan tidak mudah rusak, letakkan furnitur di tempat yang kering dan jauhkan benda-benda yang basah atau lembab seperti tanaman agar tidak menyentuh langsung permukaannya. Cukup mudah, bukan? Selamat merawat furnitur kayu Anda.

Rossi Bersiap untuk Gelar Juara Dunia


Pebalap Italia, Valentino Rossi bersiap untuk memastikan diri mempertahankan gelar juara dunia MotoGP di sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10) ini.

Pebalap tim Fiat Yamaha ini hanya butuh posisi empat besar di Sepang untuk meraih gelar juara dunia MotoGP yang ketujuh. Tampaknya hal ini bukan sesuatu yang mustahil buat The Doctor, apalagi di kualifikasi, Sabtu ia mampu meraih pole position.

Rossi mencatat waktu tercepat 2 menit 00.518 detik, lebih cepat 0.569 detik di muka pesaing sekaligus rekan setimnya, Jorge Lorenzo di posisi kedua. Rossi sekaligus memecahkan rekor tercepat yang sempat dicatatnya tiga tahun lalu.

"Target saya dalah mencatat waktu di bawah 2 menit 1 detik dan untuknya di lap terakhir, saya mampu menembusnya. Sayangnya dashboard saya saat itu tidak berfungsi," ungkap Rossi. "Saya sempat melihat waktu saya 2 menit 00.5 detik (di layar monitor). Saat itu saya berpikir seseorang telah mengalahkan saya. Namun akhirnya saya tahu itu ini waktu saya dan saya sangat senang."

Rossi juga mengatakan akan berlomba dengan sabar dan hati-hati serta menghindari risiko. "Rencana tetap seperti biasa, namun saya harus bersabar karena kami harus mengejar (gelar juara dunia)," lanjut Rossi. "Motor saya berjalan baik dan kami butuh mengawali lomba dengan baik dan memacu lebih cepat."

Jumat, 23 Oktober 2009

Pasir de'Rainbow

Saat tasya menjadi cewek yang posesif dengan memberikan sejumlah UU pacaran yang diberikan untuk I'im, kekasihnya. Tasya merasa itu memang harus dilakukan. Sejujurnya keposesifannya hanyalah agar I'im lebih memperhatikan Tasya. Agar I'im selalu meluangkan waktunya untuk Tasya.

Tapi apa yang terjadi, apa I'im suka dengan semua itu!! NO !! Tanpa berhadapan, I'im mengirimkan 1 hadiah kecil untuk Tasya. Terbungkus kertas kado warna biru bergambar hati. betapa bahagianya Tasya melihat sikap I'im yang jauh lebih perhatian dengannya.

Krek..Krek.. dibukanya kertas kado yang menutupi isi dari kotak berukuran 10x5x5 cm. Muka Tasya berubah menjadi bingung dan bertanya - tanya. "apa maksud dari semua ini??".. "I'im aneh!!"

Ternyata kotak yang diberikan I'im itu berisikan pasir, pasir dan hanya pasir.. Bloggers lovers juga bingung??

Pasir itu dilambangkan I'im sebagai cinta. Bayangkan jika pasir itu kamu genggam dengan erat. Lama - lama pasti dia akan habis, keluar dari celah - celah tangan kamu. meskipun tidak habis sepenuhnya namun tetap saja akan berkurang.

Beda kalau dia kamu genggam dengan halus dan sewajarnya, dia akan tetap nyaman berada di genggaman tangan kamu.

Sama halnya dengan cinta. Jika terlalu kencang kamu menariknya dan menguncinya disuatu ruangan yang amat sangat pengat dihatimu alias terlalu posesif dan menginginkan dia sesuai dengan kehendakmu, dia tidak akan bisa lagi nyaman berada disisimu. Malah dia akan pergi meninggalkanmu karena cintanya telah berkurang padamu.

CATATAN HARIAN BU LINDA :)

CATATAN HARIAN BU LINDA

CERPEN PERTAMA DI BLOGGER AKU..

Ibu Linda Setyowati, seorang guru B. Bnggris di sebuah SMA negeri di kawasan Surabaya ini mempunyai kebiasaan unik. Bukan kebiasaan menghafal kamus atau bermain scrabble di kamar mandi, melainkan beliau selalu membawa buku kecil berukuran 15 x 20 cm di dalam sakunya.

Pagi itu ibu linda yang biasa dipanggil Mrs. Lin kembali menjalani aktifitasnya sehari-hari sebagai seorang guru. Dengan menggunakan kacamata berlensa tebal dan bermerek jadul, bu Linda tetap saja PD menerangkan materi “you are not alone” kepada siswa kelas XII IPA 2. Selagi ada peluang kosong Mrs. Lin mengambil buku bersampul merah keabu-abuan dari sakunya. Karena ini bukan kegiatan yang asing baginya. Murid Mrs. Lin tetap saja konsen mengerjakan tugas yang diberikan beliau. Hanya sebagian saja yang bergosip tanpa sepengetahuan beliau.

“Nez, kamu penasaran ga’ che sama buku yang selalu dibawa oleh mrs. Linda? Lumayan lucu, tapi warna sampulnya jadul. Sama kaya stylenya. Kira – kira isinya apa ya?” ucap pelan Dinar pada Inez sahabatnya.

“Meneketehe, mungkin cuma catatan hutang atau vocab gaul b. inggris. Ehm mungkin nama – nama cowok ganteng yang jadi inceran” sahut

“huzz.. ngawur kamu, tapi mungkin aja!!”

”Inez, Dinar have you finished ??”

“Hah.. no no no.. eh not yet mrs. Lin.” Sontak Inez kaget melihat mrs. Linda ada disampingnya.

Jam pelajaran pun berakhir. Ibu Linda kembali ke ruang guru untuk santai sejenak. Menjadi seorang guru memang menyenangkan saat bertemu dengan murid – murid yang bisa membuat hidup kita jadi lebih berwarna. Ada kala mereka membuat senyum menjadi tangis atau bahakan sebaliknya. Ada kala mereka membuuat kita menang untuk berfikir atau kalah saat bermain.

“Dinar, kamu mencari siapa?” Tanya Mrs. Linda pada Dinar yang tengak – tengok di ruang guru.

“Dinar mau mencari Mrs. Lin!! Biasa MrS. Mau ngelanjutin cerita yang kemarin.“ Jawab Dinar dengan tegas.

“Oww.. Kamu tunggu saja di meja Mrs Lin, wait a moment. Mrs. Lin mau ke toilet dulu!!” Jawab Mrs. Lin.

Dinar sering sekali menceritakan sesuatu pada Mrs. Lin. Entah itu menyangkut masalah pribadinya, masalah pelajaran atau masalah keluarganya yang hampir saja akan berpisah. Mungkin disaat seperti inilah seorang guru bisa berperan selayaknya seorang teman. Dimana dia bisa ikut membaur dengan murid – muridnya tanpa pandang usia. Dimana dia bisa menjadi sandaran bagi siapapun yang membutuhkan tanpa pandang jabatan. Memberikan solusi terbaik dan selalu membuat siapapun nyaman berada didekatnya.

Siang itu, saat jam sekolah Mrs. Lin pulang lebih awal dari biasanya. Mungkin lelah dan penat yang dia rasakan. tapi sebisa mungkin beliau selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di bidang yang digelutinya. Sampainya dirumah beliau langsung mengambil buku catatan itu. Di rogohlah saku bajunya. Aneh, buku itu tidak ada ditempat biasanya, usahanya mencari ditempat lain. Diambilnya tas yang tadi dia bawa ke sekolah. Dan hasilnya nihil. Dimana buku catatan itu, dimana!! Mungkin hanya kata – kata itu yang tersirat dalam benaknya.

”Sekolah.. Apa mungkin tertinggal di meja sekolah??” tanyanya pada diri sendiri.

”Aku harus kembali!!”

Cepat – cepat Mrs. Lin mengambil kunci sepedanya. Tak pedulikan panas yang menyengat. Tak pedulikan bahwa ia lupa mengenakan jaket pelindung.

Dicarinya buku itu di atas meja. Namun apa yang ia temukan, hanya setumpuk buku yang tak dia inginkan dan segenggam keputusasaan karena hilangannya sang buku sejati. Berjalanlah ia dengan sikap yang tidak seperti biasanya. Dilewatinya gedung – gedung kelas dengan hati yang masam. Entah kemana ia akan berjalan, entah kemana ia akan melepaskan kesedihannya. Mungkin ini saatnya ia harus melupakan semua masalalu yang sampai sekarang masih ia harapkan.

Sampainya di sebuah taman di belakang sekolah, ia mendengar seseorang membacakan puisi yang tidak asing baginya.

Tak pernah aku harapkan sebenarnya

Tak pernah aku minta sebelumnya

Dia pergi begitu cepat

Meninggalkanku bagai kilat

Tak ingatkah kau dulu pernah berjanji

Untuk selalu setia menemani

Tak ingkatkah dulu kau pernah berkata

Tuk slalu ada hingga ku menutup mata”

”Cukup Dinar!! Jangan kamu teruskan!!” Bentak Mrs. Linda pada Dinar sambil mengambil buku itu.

”Maaf sebelumnya Mrs. Kenapa ibu tidak pernah cerita pada kami. You are not alone, itu yang ibu pernah ajarkan pada kami. Ibu slalu mengajarkan kami untuk slalu bisa menganggap ibu sebagai sahabat yang bisa dijadikan tempat sebagai sharing, caring and understanding. Tapi kenapa ibu tidak pernah berbagi kesedihan pada kami, minimal dengan saya. Saat orang tua saya hampir berpisah, hanya ibu yang selalu memberikan support dan dukungan” ucap panjang lebar Dinar.

”Cukup!! Puas kamu membuat ibu semakin sedih” bentakan kedua Mrs. Linda pada Dinar.

Mungkin pelukanlah yang bisa membuat hati Mrs. Lin tenang. Membuat ia bisa meluapkan segala kesedihannya.

”Dulu ibu pernah akan bahagia, ketika ada seseorang yang benar – benar dengan tulus mencintai ibu akan menikahi ibu. Tapi semua itu berakhir begitu saja. Sesaat setelah dia menunjukkan gaun pengantin untuk ibu, dia pergi dan tak akan pernah kembali lagi. 2 tahun yang lalu, kecelakaan itu telah merenggut nyawanya. Kecelakaan itu juga yang telah merenggut kebahagiaan kami. Pernikahan yang akan kami laksanakan seminggu lagi hanya tinggal kenangan. Catatan ini menjadi catatan terakhir yang dia tinggalkan di dalam catatan ini tertuang seberapa besar rasa cinta yang tak pernah bisa dia ungkapkan.” cerita ibu linda diwarnai sesak tangis.

Kehilangan seseorang yang sangat kita sayangi memang menjadi sesuatu yang sulit untuk kita lupakan. Namun masalalu tidak harus menjadi acuan menutup diri, melainkan ajang dimana kita bisa memulai khidupan baru dengan kembali menghargai waktu kita bersama orang – orang yang masih mengharapkan kita. ”Ingat bahwa sesungguhnya kita tidak pernah kehilangan, melainkan dia hanya berpindah tempat. Di tempat yang kekal nan abadi disana”....

Kamis, 22 Oktober 2009

Kecil Tapi Sakit !!

Seperti biasanya masuk kelas dengan mengucapkan salam yang sudah menjadi ciri khas hati yang penuh harapan ''hai.. dech..'' ''hai''... Harapannya hari ni pa che die..

Semalem aku sudah menangis seember, gara-gara aku inget sama first love aku yang sekarang dia dah gandeng cew yang wowowowowo jauh lebih perfect. 'N I know waktunya aku untuk bangkit melanjutkan hidupku. ''Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita sudah yakin bahwa mimpi itu akan menjadi nyata'' itulah yang akan aku lakukan, g' mungkin kehidupanku berhenti cuma gara - gara yang dah pergi. SAY NO!!

Bel berbunyi, itu tandanya session di hari Jum'at yang cerah akan dimulai.. Ambil tempat duduk seperti biasa, disebelah tempat duduk sahabatku. Occa Rosalina, orang yang selama hampir 3 tahun bisa sabar mendengar celotehanku. Teman yang selalu bisa menenangkan saat mewekku mulai kambuh. Huhuhu... mungkin memang benar kalau aku adalah yang paling cengeng diantara kita.

Masih ingat yang diucapkan Monky ke Chacha de'rainbow saat mereka dilanda konflik ''Aku dan kamu adalah kita, kita adalah kesatuan yang jika tidak ada aku berarti bukan kita''. Itu yang kita terapkan selama ini. Tak jarang orang berlaku aneh pada kehidupan aku dan occa. Bagi kami bercanda sambil pelukan, pegangan tangan bahkan sampai bertingkah dengan sedikit menampar pipi, itu adalah hal yang biasa kita lakukan.

Bercandaku bukan hanya untuknya.. Pasha Agustin Ningtyas, orang terdekat ke-2 dikelas. Dia yang paling bisa diajak kompromi tentang curhat. Ibaratnya dia seperti catatan berjalan yang slalu siap kapanpun kita mau nulis diary. Hari ini dia juga orang pertama yang bikin aku sebel.

Jurnal kelas hilang, pasti semuanya nyalahin piket kamis. Hal yang sepele ini dah bikin aku g' nyaman dikelas. mungkin memang karna aku malu atau g' mau dipersalahkan. hampir 3 kali dia bilang "piket kamis g' tanggung jawab".

Tingkat sebelku dah mencapai 98%, aku langsung berdiri dari tempat duduk dan mencari Jurnal itu di lab. Komputer. Maybe lose in there. 5 menit aku mencari hasilnya nihil. G ADA!!

Trus aku mesti gimana? Seolah yang piket kamis hanya aku. Padahal kan g' juga, yang lain bantu nyari kenapa!!

Hari itu aku benar - benar g' bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Di jam kosong, aku hanya menjadikan perpustakaan sebagai tempat pelarian. Bukan buku atau majalah yang aku inginkan, tapi blogger ini. Ini yang bisa menenangkan aku..

Ternyata hal sekecil itu bisa menjadi masalah yang besar kalau kita tidak pernah berusaha mempunyai tanggung jawab yang tinggi padanya. Hal yang sekecil itu justru bisa membalik kita yang menjadi kecil dihadapan mereka. Hal yang sekecil itupun bisa membuat orang berfikir negatif tentang kita.

"Jangan menyepelekan apapun dan siapapun yang berada di dekatmu. Karena bisa saja dengan tiba - tiba dialah yang akan membuatmu jatuh atau mungkin sebaliknya"

Debu Di Catatanku

Blogger's lover, Hari tepat dimana ujian mid semester 5 sesi akhir dilakukan. Ulangan terakhir adalah Bahasa Indonesia. Mudah bagi orang yang mampu, dan Mudah bagi orang yang tahu.

Blogger Lovers, sebenarnya bukan itu yang ingin aku ceritakan. Melainkan tentang seseorang yang mungkin dia berhasil memecahkan fikiranku. Session yang harus aku lakukan saat ini adalah “bagaimana kita bisa menghilangkan jejak seseorang selayaknya debu”.

Seperti yang kita ketahui debu adalah partikel padat kecil yang ukuran diameternya kurang dari 500 mikrometer. Kecilnya benda ini dapat menyamarkan mata orang yang melihatnya. Sosok yang sering dianggap sebagai pengganggu kesehatan ini lebih sering dimusnahkan dan fuuuuhhhht dia bisa hilang dengan sekejap karena angin.

Begitu mudahnya jejak lukisan debu itu bisa hilang, tak sama seperti apa yang aku harapkan. Tak sama seperti yang aku inginkan. Mengapa dia tak seperti debu, mengapa dia tak bisa semudah itu aku lupakan..

Debu yang tanpa digenggam bisa saja bisa lenyam hanya dengan satu tiupan.Mengapadia tak bisa musnah meski sudah ada niatan. ''Innama a'malu binniyah'' semakin aku coba semakin sakit rasa rindu ini menyiksaku.

Masih ingat soal no.4 B. Indonesia yang mengharuskanku membuat 1 puisi berirama
dan ini aku tulis untuknya, hanya tercipta untuknya

''Kepadamu...
aku ingin bisa mengadu
Kepadamu...
aku ingin meluapkan rindu
Kepadamu...
aku berkasih menuai syahdu
Dan hanya kepadamu...
Aku ingin semua menjadi padu''

Pesan untuk semua blogger, '' hargai waktu kamu bersama dia, bisa jadi dia tak selamanya disampingmu. Dikala dia sudah pergi, kau akan merasakan bahwa dia bukanlah debu yang mudah saja lenyap dari hadapanmu. Dikala kau ingin dia kembali, bukan debu yang sama yang datang, melainkan debu-debu lain yang menggantikannya.. dan belum tentu debu yang kau maksud, bisa kau temukan kembali''..